Serpihan-Serpihan Cinta

...
SERPIHAN CINTA

Jumaat, 28 November 2014

Obsesi Cinta 4





Hik..hik... hik...hik...

Sepanjang hari ini,  aku hanya mendengar ketawa kecil yang tidak henti-henti darinya. 

Hik..hik... hik...hik...

Jo mulai terganggu dan merungut-rungut.

" Cis, apa yang dia tengok tu.. gelak gelak.. bising!..."  rungut Jo sambil menjeling padanya yang sedang ngekori kami berdua.

 Dari pagi, dia menonton video di tabletnya.. tidak lepas-lepas, malah ketika berjalan... dia menontonnya sambil tersengih-sengih dan ketawa seorang diri. Video itu diulang-ulangnya tanpa henti, dan ulang-ulang juga.. suara dari video itu berulang-ulang..

" Selamat pagi.." 

Selamat pagi... 

Selamat pagi...


Aku membiarkannya.

~~~~~


Sampai bila aku hendak membiarkan privasi aku terganggu seperti ini! Membenarkan orang gila seperti dia mengekori ku 24 jam, menceroboh masuk ke rumahku, entah apa lagi yang dia akan buat jika aku diamkan..

Aku tekad buat laporan polis. 

Itu keputusan muktamadku, bila aku bergegas keluar dari rumah, hari itu.

Tapi dia muncul di depanku...

Dan Hari itu, saat itu... dia telah mematikan langkahku..

dan aku membiarkannya....kenapa? 

~~~~~~~~~


Aku tersentak bila Jo menepuk bahuku, mengejutkan ku dari memori yang mengusik mindaku sejak akhir-akhir ini. Air di meja aku tidak sentuh. 

" Kenapa kau? " tanyanya.

 Aku tidak membalas sebaliknya memandang budak perempuan yang berada tidak jauh dari kami berdua, Budak perempuan itu tidak order apa-apa makanan, hanya merenung ku dengan tablet di ribanya. 

"Uihh.. creepy... tengok cara dia pandang kau tu..tak kelip-kelip. eee.. kau.." 

tak sempat Jo habiskan kata-katanya, aku tiba-tiba berdiri. Jo terkejut. Tetapi perbuatan aku seterusnya bukan buatkan Jo sahaja terkejut, malah semua orang. 

Aku hampiri dia, dengan tangan yang mengigil yang aku gagahkan jua. Aku sentuh pipinya. Ia lembut, ia sejuk, seorang perempuan..tiada beza dengan yang lain.. tetapi..

 ku jatuhkan jemariku menyusup perlahan-lahan , membelai parut di lehernya..

... selama ini, aku ini ingin menyentuhnya, sejak hari itu, .. , ... batinku menjerit-jerit  setiap kali melihatnya... dia yang mengekoriku...dengan wajah itu.. 

Aku cium parut itu dan memeluknya.

" Aku akan mencintaimu, hingga kau membenciku..."

~~~~~~~~



Aku tekad buat laporan polis. 

Itu keputusan muktamadku, bila aku bergegas keluar dari rumah, hari itu.

Tapi dia muncul di depanku...

Dan Hari itu, saat itu... dia telah mematikan langkahku..

dan aku membiarkannya....kenapa? 

kenapa?

Kerana, wajahnya adalah wajah kekasihku yang sudah pergi 2 tahun lalu.  Kemalangan yang meragut nyawanya, dia sebagai pembonceng dan aku penunggangnya dan atas kesilapanku, di depan mataku, ku lihat kepalanya terpisah dari badannya, dan sejak itu... aku harap yang semua ini adalah memori sebuah mimpi..

sebuah mimpi...

Tetapi, aku terus mencintai kekasihku yang sudah pergi itu..dan sebanyak mana aku ingin lupakannnya...aku semakin merinduinya... menginginkannya..Aku obses pada kekasihku.. dan aku tidak boleh hidup tanpanya... begitu obsesnya aku.. pada cinta ini.. rahsia yang aku sembunyikan disebalik hidup normalku.. dan bila perempuan ini muncul dengan wajah itu...

" Kekasihku telah kembali..." bisik hatiku, menganggu segala aturan hidupku..

Bagaimana  perempuan ini  tahu tentang kekasihku? kisahku?  Bagaimana dia dengan gila mengubah wajahnya menjadi kekasihku? Saling tak tumpah, dari hujung rambut ke hujung kaki... 

Aku takut dengan obsesinya padaku...

tapi lebih takut pada diriku dan obsesi cintaku... 

Aku keliru hari itu tetapi aku membiarkan perempuan itu terus disisiku.. dengan wajah itu..
















' " If there's a book you really want to read, but it hasn't been written yet, then you must write it " ~Toni Morrison'